Pinocchio Episode 20 – 1

Bum Jo bilang dia hanya berusaha memberitahu kebenaran pada dunia. Entah itu baik atau buruk, mengatakan apa adanya, dengan caranya sendiri. Karena meskipun hanya sebentar, dia juga seorang reporter. Tapi Ha Myung masih belum puas dan tetap menanyakan alasan Bum Jo melakukan hal itu.

Bum Jo akhirnya bilang bahwa dia sedang menunjukkan kesetiaannya pada Ha Myung. Seperti yang pernah dia katakan, bahwa dia ada di pihak Ha Myung.

“Apakah kau akhirnya percaya padaku sekarang?”

“Aku percaya padamu sejak awal, kau gila.”

Ha Myung berkaca-kaca. Bum Jo yang menangis pun tersenyum.

***

Episode 20 (END): Peter Pan

Ha Myung dan In Ha berjalan cepat di lorong kantor polisi. Mereka bertemu Ketua Tim dan meminta Ketua Tim untuk mengijinkan mereka bertemu dengan Bum Jo. Mereka harus bertemu Bum Jo.

Ketua Tim menghela nafas. Banyak orang yang mengantri untuk bertemu dengan Bum Jo sekarang. Tapi Bum Jo menolak untuk bertemu siapapun, jadi dia tak bisa melakukan apapun.

“Saya mungkin tidak tahu tentang orang lain, tapi saya tahu dia akan setuju untuk bertemu kami.” Ha Myung masih tak menyerah.

“Aku sudah mencoba, tapi dia menolak untuk bertemu kalian berdua.”

In Ha lalu bilang Ketua Tim juga tahu kalau Bum Jo bukan pelakunya. Ketua Tim tahu, tapi dia tak bisa melakukan apapun, tangannya seperti diikat. Ada bukti Bum Jo bertemu dengan Jo Gook Dae dan ada penjaga penjara yang bisa bersaksi untuk itu sebagai saksi. Jadi Ketua Tim tak bisa melepaskan Bum Jo.

Ha Myung: “Apa yang dia berikan pada Anda adalah pengakuan palsu. Dia bukan pelaku sesungguhnya.”

Ketua Tim: “Kalau begitu, aku perlu pelaku sesungguhnya mengaku, atau Seo Bum Jo untuk memberitahu kami siapa itu. Sampai salah satu atau yang lain terjadi, aku tidak akan bisa membebaskannya.”

Ketua Tim berjalan pergi. In Ha dan Ha Myung menghela nafas kecewa. Mereka lalu terkejut mendengar Seo Hak berbicara dengan kaptennya dan mendapat informasi bahwa Ketua Park Ro Sa akan datang ke kantor polisi malam ini.

Ya..kabar itu telah sampai ke semua kapten. Ada yang bilang Nyonya Ro Sa datang ke kantor polisi hendak mengakui bahwa dialah pelaku sesungguhnya dan bukan anaknya. Semua kapten meminta anak buahnya untuk mengkonfirmasi hal itu. termasuk Gyo Dong.

Gyo Dong meminta pada anak buahnya untuk tetap fokus dan tajam. Karena Nyonya Ro Sa sosok yang kuat, jadi setiap stasiun dan surat kabar akan berada disana. Gyo Dong ingin mereka segera pergi dan mempersiapkan diri disana dan merekam semuanya dengan kamera.

Seorang teman sesama kapten bertanya pada Gyo Dong, “Apakah kau benar-benar berpikir bahwa dia akan mengakui dan menyerahkan diri?”

“Kita harus menunggu dan melihat.”

***

In Ha menemui ibunya menanyakan kebenaran kabar itu, bahwa Nyonya Ro Sa akan mengakui kejahatannya. Cha Ok yakin Nyonya Ro Sa akan mengaku, karena itulah satu-satunya cara untuk menyelamatkan putranya.

“Dia sangat mencintai putranya. Dan mengetahui hal itu adalah alasan Seo Bum Jo menyerahkan diri ke polisi.”

“Anda mengatakan bahwa Bum Jo menyerahkan diri hanya agar Ketua Park untuk mengaku?”

“Lebih dari itu...aku pikir itu adalah untuk membuatnya berdiri di depan wartawan. Untuk memberikan kalian kesempatan untuk bertanya dan menanyakan apa yang kalian butuhkan darinya.”

Cha Ok lalu menanyakan jam berapa Nyonya Ro Sa dijadwalkan masuk kantor polisi. In Ha penasaran, apakah ibunya itu berencana untuk pergi kesana. Cha Ok membenarkan, dia harus melihatnya sendiri. Karena dia sendiri untuk merelakan semuanya dan membuat dirinya seperti sekarang adalah hanya untuk melihat Nyonya Ro Sa berdiri di depan para reporter.

“Tanyakan semua yang kau miliki untuk bertanya padanya. Jangan sia-siakan kesempatan yang temanmu korbankan untukmu.”

***

Memang benar tebakan Gyo Dong, banyak stasiun dan reporter surat kabar berkumpul di depan kantor polisi. Semuanya sedang bersiap untuk mengambil gambar saat Nyonya Ro Sa datang nanti. Bahkan ada yang sengaja memasang kamera di atas mobil.

Cha Ok dalam perjalanan menuju kantor polisi.

Sementara itu Nyonya Ro Sa yang juga dalam perjalanan tampak tegang dan tak tenang. Pengacara mengingatkan bahwa belum terlambat untuk memutar balik mobil. Dia bilang mereka bisa memastikan untuk mengeluarkan Bum Jo tanpa Nyonya Ro Sa melakukan hal itu (menyerahkan diri).

Setelah mereka membiarkan keributan yang dibuat reporter mereda, mereka bisa mengeluarkan Bum Jo dengan hukuman ringan beberapa jam pelayanan masyarakat.

“Aku sudah bilang!” Nyonya Ro Sa berteriak dengan emosi. “Aku tidak bisa membiarkan putraku duduk di sel penjara bahkan untuk satu menit pun. Satu-satunya cara untuk membuat Bum Jo-ku dibebaskan adalah menyerahkan diri!”

Pengacara pun tak bisa membantah lagi. Tapi dia memastikan Nyonya Ro Sa untuk tidak menunjukkan emosi yang berlebihan seperti itu di depan para reporter. Nyonya Ro Sa bilang dia tahu itu, memangnya dia bodoh.

***

Para reporter sedang menyiapkan pertanyaan di catatan masing-masing. Ada juga yang menyatukan mikrofon dengan selotip. Dan para cameramen yang menyiapkan kamera mereka masing-masing.

Joo Ho jail dengan menggerakan kamera yang sedang disiapkan Jae Hwan. Jae Hwan membalas dengan memukul ke atas teropong kamera Joo Ho (hehe,,gak tahu namanya..).

Ha Myung melihat In Ha menyilang dua pertanyaan yang sudah disiapkan. Ha Myung menanyakan alasannya. In Ha bilang itu adalah pertanyaan yang diberikan Il Joo padanya untuk ditanyakan pada Nyonya Ro Sa, tapi In Ha merasa terlalu memalukan untuk menanyakan pertanyaan itu.

Ha Myung bertanya lagi, pertanyaan seperti apa yang membuat In Ha merasa malu itu? In Ha lalu membacakan pertanyaan itu, sambil pura-pura memegang mikrofon.

“Apa alasan di balik orang kuat seperti Anda patuh pada polisi? Cinta dan dedikasi untuk anak Anda sangat terkenal oleh semua orang sehingga Anda mencoba untuk menggunakan pengetahuan itu untuk keuntungan Anda selama penyelidikan ini?”

In Ha menyodorkan ‘mikrofon’ nya pada Ha Myung. Ha Myung menggeleng. Tanda bahwa pertanyaan itu memang memalukan.

Cha Ok kemudian datang dan berkata kalau mereka harus menanyakan sesuatu yang membuat Nyonya Ro Sa mengangkat dagunya. Cha Ok juga meminta mereka berdua mengingat sesuatu. Bahwa hanya ada dua hal yang akan dikatakan Ketua Park di depan reporter. Satu, bahwa dia akan memberikan kerjasama penuhnya pada polisi selama penyelidikan ini.

Di dalam mobil pengacara meminta Nyonya Ro Sa untuk mengatakan bahwa dia akan memberikan kerjasama penuh ke polisi selama penyelidikan ini dan bahwa dia menyesal untuk semua keluhan yang disebabkan. Kedua hal itu adalah semua yang Nyonya Ro Sa perlu katakan.

“Anda harus menurunkan sikap Anda dan terlihat rendah hati. Dan Anda tidak bisa membiarkan diri Anda terlihat gelisah. Apa pun yang Anda katakan di luar dari kedua hal ini akan berbalik melawan Anda. Anda tidak harus memberikan alasan atas tindakan Anda.”

Nyonya Ro Sa menghela nafas dan mulai menggumamkan apa yang disarankan pengacara tadi.

Cha Ok bilang tugas merekalah untuk membuat Nyonya Ro Sa mengatakan sesuatu diluar kedua hal itu. Jangan kenal lelah dalam bertanya dan lakukan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari Nyonya Ro Sa.

“Fakta bahwa dia di sini untuk mengaku, dan fakta bahwa dia pelaku sesungguhnya. Jangan berhenti bertanya padanya sampai dia mengakui hal itu sendiri.”

Lalu pada Ha Myung, Cha Ok berkata dia yakin Ha Myung punya cukup pertanyaan untuk Nyonya Ro Sa. Nyonya Ro Sa adalah orang yang memberinya semua perintah itu. Dialah orang yang memerintahkannya untuk menyalahkan ayah Ha Myung dan memfitnah keluarga Ha Myung.

“Ya, saya tahu itu.”

“Semua yang pernah ingin kau tanyakan dan menanyakannya padaku... Ambil kesempatan ini dan tanyakan semua pertanyaan yang kau inginkan. Aku akan berdiri bersama Ketua Park dan menerima setiap pertanyaan yang kau miliki untuk kami tanpa meninggalkan satu katapun.

[Kilas balik] Ha Myung dan Jae Myung bersiap untuk mengambil foto bersama sebelum Jae Myung menyerahkan diri ke polisi. Fotografer meminta Ha Myung untuk tersenyum, karena ekspresinya muram. Jae Myung menyentuh wajah Ha Myung dan memintanya untuk lebih ceria.

“Bagaimana kau akan membuat laporan dengan ekspresi itu di wajahmu?” Jae Myung tersenyum.

Ha Myung berjanji pada Jae Myung. Dia bersumpah untuk menjatuhkan Sung Cha Ok. Dan pada hari dia melakukannya, dia akan bertanya dan menanyakan semua hal padanya di depan seluruh dunia. Jae Myung tersenyum dan berkata kalau dia berharap Ha Myung melakukannya.

Lalu Ha Myung menanyakan pertanyaan apa yang ingin Jae Myung tanyakan pada Cha Ok. Ketika saat itu datang, Ha Myung akan menanyakannya atas nama Jae Myung.

Ha Myung berkata kalau dia berharap Cha Ok akan mendengar semua pertanyaannya. Cha Ok mengangguk dengan mantap.

“Saya minta maaf untuk keluhan yang telah saya sebabkan. Saya akan memberikan kerjasama penuh kepada polisi.”

Nyonya Ro Sa terus menggumamkan hal itu di dalam mobil.

Nyonya Ro Sa dan rombongan sampai di depan kantor polisi. Para reporter segera mengambil gambar. Nyonya Ro Sa membungkukkan badan beberapa lama di depan para reporter. Kemudian sambil menundukkan kepala dia mengucapkan apa yang sudah dia gumamkan sejak tadi. Bahwa meminta maaf dan akan memberikan kerjasama penuh pada polisi.

Para reporter kemudian mendekat. Termasuk In Ha dan Ha Myung. Para reporter mulai mengajukan pertanyaan.

“Masyarakat shock mendengar salah satu anak keluarga terkemuka mengaku untuk percobaan pembunuhan. Mengapa Anda berpikir anak Anda melakukan itu?”

“Apakah anak Anda terlibat dalam kejahatan terorganisir? Apakah rumor itu benar?”

“Apakah Anda tahu apa yang sedang direncanakan anak Anda?”

“Sebagai seorang reporter, mengapa Anda berpikir dia memerintahkan serangan terhadap para reporter?”

Tapi Nyonya Ro Sa hanya menjawab pertanyaan para reporter itu dengan mengatakan bahwa meminta maaf dan akan memberikan kerjasama penuh pada polisi.

Setelah itu Nyonya Ro Sa berjalan perlahan dan Ha Myung yang berdiri di depannya ikut berjalan mundur sambil menatap Nyonya Ro Sa.

Ha Myung teringat pada kejadian yang menimpa keluarganya.

[Kilas balik] Ha Myung menanyakan pertanyaan apa yang ingin Jae Myung tanyakan pada Cha Ok. Ketika saat itu datang, Ha Myung akan menanyakannya atas nama Jae Myung.

“Saat itu datang.. Aku tidak ingin kau mengajukan pertanyaan yang selalu ingin kita tanyakan.”

“Apa?” Ha Myung bingung.

Jae Myung tersenyum dan menggenggam tangan Ha Myung, “Kau seorang reporter. Aku ingin kau menjadi seorang reporter dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang seluruh dunia menginginkan jawabannya. Dengan cara itu... Kau menjadi seorang reporter yang membedakanmu dari Sung Cha Ok.”

Karena permintaan Jae Myung itu, maka sekarang Ha Myung berusaha menahan diri dan mengendalikan dirinya terlihat emosi. Sementara itu Nyonya Ro Sa terus memberikan jawaban yang sama atas pertanyaan para reporter.

Dalam hati Ha Myung bertanya pada Nyonya Ro Sa, kenapa Nyonya Ro Sa menyalahkan ayahnya? Tapi dalam kenyataannya, Ha Myung bertanya, ”Ketua Park. Apakah Anda percaya anak Anda tidak bersalah?”

“Ya, anak saya tidak bersalah.” Nyonya Ro Sa mengangkat kepala dan terkejut melihat Ha Myung.

Dalam hati Ha Myung bertanya, mengapa Nyonya Ro Sa memfitnah keluarganya? Tapi dalam kenyataannya, Ha Myung bertanya, “Pikiran apa yang terlintas di kepala Anda ketika Anda melihat semua laporan berita tentang anak Anda yang tidak bersalah sebagai seorang penjahat?”

Nyonya Ro Sa terdiam agak lama, kemudian dia menjawab dengan tenang, “Saya percaya...” Nyonya Ro Sa terdiam lagi, membuat semua orang menunggu jawabannya.”…bahwa ada sebuah kesalahan.”

Pengacara di samping Nyonya Ro Sa panik, karena Nyonya Ro Sa sudah mulai terpancing menjawab pertanyaan diluar dua hal yang tadi. Dia mengingatkan Nyonya Ro Sa untuk tidak mengatakan hal itu dan hanya katakan maaf.

Cha Ok memperhatikan dari jauh.

Dalam hati Ha Myung kembali bertanya, bahkan setelah semua yang telah Nyonya Ro Sa lakukan, mengapa Nyonya Ro Sa masih menolak untuk bertobat? Tapi dalam kenyataan Ha Myung bertanya, “Lalu apakah Anda percaya bahwa kesalahan itu harus diperbaiki?”

“Ya. Ya tentu saja.”

Pengacara kembali mengingatkan dengan panik Nyonya Ro Sa hanya boleh mengatakan kalau dia menyesal untuk keluhan yang disebabkan. Tapi kemudian Nyonya Ro Sa tak tahan lagi, dan hilang kendali. Dia berteriak di depan Ha Myung dan reporter lain.

“Keluhan? Keluhan apa! Keluhan apa yang telah saya disebabkan!”

Para reporter tersenyum senang, Nyonya Ro Sa sudah benar-benar terpancing pertanyaan Ha Myung, tinggal sedikit lagi mungkin dia akan mengakui kejahatannya.

“Sepertinya Anda merasa Anda telah dirugikan. Mengapa Anda tidak menjelasakannya untuk kita? Membantu menjernihkan kesalahpahaman.”

“Anak saya tidak bersalah. Dia warga negara teladan.” Ujar Nyonya Ro Sa penuh emosi.

“Lalu kenapa dia menyerahkan diri? Ketika dia tidak melakukan kejahatan apapun?”

“Sudah saya katakan bahwa anak saya tidak bersalah.”

In Ha kemudian ikut mengajukan pertanyaan, “Anak Anda, Seo Bum Jo, menyatakan bahwa ia akan berbagi tanggung jawab dengan ibunya sebelum ia menyerahkan diri. Apa yang dia maksud dengan itu?”

“Kenapa dia mengatakan hal seperti itu jika dia tidak bersalah dari kejahatan?” Ha Myung menambahkan.

Reporter lain juga mulai menambahkan, bukankah Bum Jo mengakui kesalahannya, apakah itu berarti mereka adalah komplotan, apakah mereka merencanakannya bersama?

“Aku bilang dia tidak melakukannya!” Nyonya Ro Sa kalap. “Anakku tidak melakukan kesalahan apapun! Anakku adalah seorang yang manis dan baik. Anakku sangat baik hati hingga dia bahkan bersedia untuk pergi ke penjara untuk kejahatan yang dilakukan ibunya. Kalian tidak tahu apa-apa tentang kebenaran, jadi berhenti menjelek-jelekkan anakku yang berharga!!”

Nyonya Ro Sa berteriak.

Semua reporter terkejut dengan pengakuan Nyonya Ro Sa itu. Pertanyaan pun datang bertubi-tubi dari reporter lain setelah sebelumnya di awali Ha Myung.

Pertanyaan tentang kepastian Nyonya Ro Sa mengakui dialah penjahat sebenarnya, dan pertanyaan tentang para politisi yang ada dibelakang Nyonya Ro Sa dan tentang betapa tidak etisnya Nyonya Ro Sa memanipulasi berita di stasiun meskipun dia pemegang saham terbesar.

Joo Ho bergumam dengan pengakuan Nyonya Ro Sa itu Bum Jo Departement Store akan hancur.

Ha Myung hanya menatap puas pada Nyonya Ro Sa. Dan Nyonya Ro Sa menatap penuh amarah pada Ha Myung sambil berjalan masuk ke kantor polisi. Cha Ok yang memperhatikan semua kejadian tadi juga tampak puas.

Beberapa lama kemudian, para reporter banyak yang sudah meninggalkan tempat. Tapi Ha Myung dan In Ha masih ada disana. Ha Myung bilang liputan tadi mungkin akan berada di top news kebanyakan stasiun malam ini. In Ha membenarkan. Dengan begitu banyak mata padanya sekarang, dia pikir Nyonya Ro Sa tidak akan bisa keluar sekarang.

“Dan aku pikir itu sebabnya Bum Jo membuat kesempatan ini untuk kita.”

“Mengapa kau tidak menanyakan salah satu pertanyaan yang ingin kau tanyakan? Ini adalah kesempatan yang sempurna, dan kau hanya membiarkannya pergi.”

“Aku tidak yakin. Aku bertanya-tanya mengapa aku melakukan itu.”

Ha Myung kemudian melihat Cha Ok yang menatapnya sambil tersenyum. Ha Myung membungkukkan badan tanda penghormatan. Cha Ok membalasnya. Lalu Cha Ok bergumam bahwa Ha Myung benar-benar memiliki bakat mempermalukan orang lain. Cha Ok lalu pergi.

Ha Myung heran melihat In Ha yang terus menatap ke dalam kantor polisi. In Ha bilang memikirkan Bum Jo. In Ha punya perasaan kalau Bum Jo menyesal datang padanya saat dia menemukan pesan-pesan itu. Jika bukan karena pesan itu, ibunya Bum Ji akan tetap sebagai orang yang baik dimatanya dan dia tidak akan terkunci di penjara.

“Aku merasa seperti orang yang mengerikan untuk apa yang telah aku tempatkan untuk Bum Jo lalui.”

Ha Myung merangkul In Ha, “Dia masih akan menemukan kebenarannya bahkan jika bukan karenamu. Tidak peduli bagaimana kau mencoba untuk menyembunyikannya, kebenaran selalu memiliki cara keluar. Bagaimanapun juga.”

In Ha bersandar pada Ha Myung. Ha Myung lalu tersenyum mengelus pipi In Ha.

***

Chan Soo melihat berita tentang Nyonya Ro Sa di televisi dan tersenyum mencibir. Ponselnya berdering, dari Si Kejam Dal Po.

“Wow, teman. Bisakah aku mendapatkan tanda tanganmu? Aku baru saja melihat wajahmu di top news malam ini.”

Ha Myung bertanya apa Chan Soo melihat berita. Chan Soo membenarkan, apa Ha Myung hendak menyombongkan diri? Tidak. Ha Myung ingin meminta bantuan Chan Soo. Chan Soo siap, dan bertanya siapa lagi yang perlu dia tuntut kali ini?

“Chan Soo-ya. Apakah kau ingat mengatakan padaku bahwa kau memulai pertarungan ini karenaku?”

“Tentu saja, aku ingat. Kata-kata itu keluar dari mulutku.”

“Kalau begitu, aku ingin kau berhenti sekarang.”

Chan Soo terkejut. Ha Myung ingin Chan Soo membatalkan gugatan pencemaran nama baik yang Chan Soo ajukan pada Cha Ok. Chan Soo menanyakan alasannya, sidang bahkan belum dimulai. Apakah In Ha sudah mendapat permintaan maaf dari Cha Ok? Ha Myung membenarkan, dia sudah mendapatkannya.

***

Yoo Rae sedang serius menulis sesuatu di catatannya. Ho Chul datang dan meminta satu item untuk rapat item sebentar lagi, karena dia hanya punya satu. Tapi Yoo Rae menolak untuk berbagi, dia punya hot item tentang Ketua Park. Yoo Rae menghindar dari Ho Chul yang berusaha mengintip.

Gyo Dong lewat sambil berkata, “Yoon Yoo Rae. Aku tidak sabar untuk mendengar apa yang hot item panas milikmu.”

Yoo Rae terkejut dengan kata-kata itu. Ho Chul juga. Kenapa Gyo Dong hanya menunggu untuk mendengar milik Yoo Rae, bagaimana dengan miliknya. Yoo Rae bilang dia ragu, tapi dia pikir Ho Chul benar tentang hal itu. Ho Chul bingung, tentang apa?

“Itu benar-benar tanda dari Cap Hwang, kan?”

“Ya..” Ho Chul mengangguk.

“Mengapa ia membuatnya begitu jelas? Itu akan mempersulit hal-hal di tempat kerja.” Ujar Yoo Rae sambil melihat ke arah Gyo Dong berjalan.

Yoo Rae mulai GR dan berjalan menuju ruang rapat dengan centil. >,<

Dalam rapat Gyo Dong memberitahu bahwa Tim Politik akan mengambil alih cerita tentang hubungan antara Ketua Park dengan pada senator. Dan Tim mereka akan fokus pada tuduhan percobaan pembunuhan dan korupsi Ketua Park. Gyo Dong lalu mulai mendengarkan item dari pada junior, dimulai dari Ha Myung. Dan Yoo Rae tampak tak sabat menanti giliran.

Ha Myung melaporkan bahwa Ketua Park membawa seluruh tim hukumnya ketika ia datang ke kantor polisi. Ha Myung juga mendengar bahwa pengacara dari setiap departemen dimobilisasi untuknya. Gyo Dong berpendapat, jika hal itu memang benar maka Ketua Park memanfaatkan posisinya dalam perusahaan dalam menggunakan tenaga kerja perusahaan untuk penggunaan pribadi sendiri.

Gyo Dong pikir hal itu bisa menjadi sesuatu dan menyuruh Ha Myung untuk melihat lagi apa yang bisa mereka lakukan dengan cerita itu. Giliran Yoo Rae. Yoo Rae dengan sumringah berkata kalau dia melihat kasus Ketua Park dari sudut yang sedikit berbeda.

Yoo Rae lalu menujukkan sebuah poster, poster Nyonya Ro Sa. Yoo Rae bilang dia sudah menganalisis pakaian yang Nyonya Ro Sa kenakan ketika dia muncul di kantor polisi. Meskipun penampilannya tampak biasa, tapi jumlah keseluruhan yang dipakainya malam itu seharga mobil impor.

Tas desainer Swedia seharga 33 juta won, sepatu desainer Islandia 4.3 juta won, bros berlian lima karat. Semua orang merasa aneh dengan item yang disampaikan Yoo Rae. Tapi Yoo Rae tetap percaya diri dan akan menjelaskan tentang rambut Nyonya Ro Sa. Tapi Yoo Rae belum selesai saat Gyo Dong menyebut namanya.

 

“Yoon Yoo Rae. Apa busana Ketua Park memiliki hubungan dengan percobaan pembunuhan?”

“Ya? Tapi publik sangat tertarik dengan topik ini.” Yoo Rae memberi alasan.

“Jangan menodai hakikat kasus ini. Ada banyak hal lain yang jauh lebih penting daripada rasa fashion. Mengapa dia menyerang para reporter? Apa yang sebenarnya berusaha dia sembunyikan? Fokus pada hal itu dan bagaimana dia berusaha melarikan diri dari penyelidikan polisi.” Gyo Dong meninggikan suaranya. “Dan juga.. tetap waspada dan mencari tahu apakah kasus ini sedang digunakan sebagai penipuan untuk menyembunyikan masalah yang lebih besar dari permukaan. Tetap buka lebar mata kalian dan tetap waspada. Apakah itu jelas?”

“Ya, Cap.” Ujar anggota tim bersamaan.

Yoo Rae tampak sangat kesal pada Gyo Dong yang membentaknya dalam rapat. Ho Chul pikir Yoo Rae salah membaca sinyal yang dikirimkan Gyo Dong sebelumnya. Yoo Rae berteriak, dia tahu itu.

Yoo Rae lalu memanggil Hyun Kyu yang berjalan melewatinya. Yoo Rae meminta bando Hyun Kyu, karena mulai hari ini Yoo Rae akan bergabung dengan Hyun Kyu (melawan Gyo Dong). Hyun Kyu sangat senang, dia bilang itu adalah pilihan yang baik.

“Aku tahu hari ini akan datang.” Ujar Hyun Kyu sambil memasangkan bandonya ke kepala Yoo Rae.

Setelah itu Hyun Kyu bersenandung. Kemudian Manajer Jo datang dan segera menyuruh mereka keluar, karena ada banyak cerita yang harus mereka laporkan. Terutama untuk Tim Sungai Han, jika mereka gagal mereka akan mati. Hyun Kyu mengiyakan dengan sumringah. Dia senang karena Yoo Rae bergabung dengannya.

Hyun Kyu kembali bersenandung, dan kali ini dibarengi tarian.

***

Ha Myung melaporkan sebuah berita. Ketua Park mengaku pada polisi bahwa dia merencanakan dan memerintahkan serangan ke kantor stasiun berita.

“Dia lebih lanjut menyatakan bahwa serangan itu dikirim sebagai peringatan untuk menghentikan reporter dari penyelidikan lebih lanjut tentang korupsi dalam perusahaannya. Dan bahwa dia tidak memerintahkan penyerang untuk benar-benar membunuh siapa pun.”

Polisi mengeluarkan pernyataan resmi di mana mereka telah menyatakan niat mereka untuk menghukum Ketua Park dengan benar sesuai dengan kejahatan yang dilakukan.

“Reporter dari MSC News mulai mengajukan petisi atas nama mereka sendiri. Demi kebenaran korupsi pemegang saham dan eksekutif muncul ke permukaan, mereka telah menyatakan niat mereka membesarkan suara semua orang untuk menentangnya.”

Para Kapten melihat berita itu dari ruangan mereka. Mereka melihat reporter dari MSC akhirnya melakukan protes dan Direktur Yeon tinggal menghitung hari.

“Ugh... lihat bagaimana lelahnya Joo Gong kita terlihat di TV. Aku penasaran apakah kita akan bertemu dengannya di sini lagi.”

“Jika MSC mengoreksi kesalahan masa lalu, maka aku yakin dia akan mendapatkan pekerjaannya kembali.” Ujar Gyo Dong.

Yoo Rae melaporkan bahwa Ketua Park dari Bum Jo Grup, sang pemegang saham terbesar di MSC News telah menyatakan niatnya untuk menjual semua saham nya di MSC News. Penyelidikan yang dipimpin oleh jaksa pada Bum Jo Grup dan MSC News tampaknya telah menyebabkan keputusan itu.

Rencana pembangunan Bum Jo shopping mall pun terhenti karena kasus itu, dan diperkirakan Bum Jo Grup akan mengalami kerugian yang cukup signifikan.

***

Ha Myung menunggu Bum Jo dilepaskan. Bum Jo tersenyum melihat Ha Myung. Ha Myung mengumpat Bum Jo dan berkata penampilan Bum Jo mengerikan. Bum Jo memegang wajahnya. Dia bilang sebenarnya di dalam tidk terlalu buruk.

Ha Myung lalu bertanya apakah Bum Jo sekarang sudah dibebaskan dan bersih dari tuduhan? Bum Jo mengiyakan. Dia baru saja dimarahi Ketua Tim, dan itulah akhirnya. Ha Myung merasa lega mendengarnya.

Bum Jo bilang dia melihat Ha Myung di berita, dan dia pikir Ha Myung akan terus menyerang ibunya, tapi Ha Myung hanya bersikap seperti seorang reporter. Tentu saja, ujar Ha Myung. Dia memang seorang reporter.

“Tapi aku membuat kesempatan itu untukmu, jadi kau seharusnya mengeluarkan semuanya.”

“Aku melakukannya. Aku mendapatkan apa yang aku butuhkan.” Ha Myung menepuk lengan Bum Jo. “Terima kasih.”

Ha Myung lalu bertanya apa ada yang bisa dia lakukan untuk Bum Jo? Bum Jo bisa mendapatkan apapun yang dia mau.

In Ha datang dan menanyakan keadaan Bum Jo, apakah semuanya sudah berakhir sekarang. Bum Jo mengiyakan. In Ha tampak lega.

“Kau bilang kau akan memberikan apa pun yang aku inginkan, kan?” tanya Bum Jo pada Ha Myung.

“Tentu saja, katakan saja.”

“Kalau begitu biarkan aku meminjam In Ha selama 30 menit.”

Ha Myung langsung menggenggam tangan In Ha dan menariknya ke belakang tubuhnya. Ha Myung protes. Tapi Bum Jo tak mendengarkan, dan malah meminta In Ha memberikan waktunya 30 menit saja. Bum Jo bilang dia harus bicara dengan In Ha tentang sesuatu. In Ha bingung dan menatap Ha Myung.

“Aku hanya ingin mengucapkan selamat tinggal. Perpisahan terakhirku.”

Ha Myung cemberut.

Tapi ternyata Ha Myung mengijinkan. Karena sekarang In Ha sedang bersama Bum Jo di sebuah tempat. Bum Jo menanyakan apa In Ha ingat tempat itu. Tentu saja In Ha ingat, itu adalah bagian suram dari masa lalunya. Itu adalah tempat dia dulu bekerja paruh waktu setelah dia gagal di semua wawancara. Tapi In Ha bingung kenapa Bum Jo membawanya kesana.

“Ada momen yang benar-benar aku sesali. Ini tentang momen 30 detik.”

“30 detik?”

Bum Jo bilang hari itu adalah hari ulang tahun In Ha dan ibunya In Ha datang. In Ha ingat. Karena saat itu dia pikir ibunya datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun, tapi ternyata dia pergi setelah mengatakan ingin menggunakan In Ha sebagai alat pemasaran. Bum Jo tahu hal itu.

In Ha bilang itu adalah ulang tahun terburuk, karena tidak ada uang ingat kalau hari itu adalah ulang tahunnya. Tapi Bum Jo bilang dia ingat. Dia datang hari itu untuk memberikan hadiah ulang tahun pada In Ha. Tapi seperti orang bodoh, dia bahkan tidak pernah memberikannya kepada In Ha.

“Benarkah?”

“Aku menyesali 30 detik itu lebih daripada 30 detik lain di kehidupanku. Sebenarnya, ini adalah apa yang awalnya aku rencanakan.”

Bum Jo mengambil sebuah kotak dari saku dan memberikannya pada In Ha.

“Selamat ulang tahun, Choi In Ha. Aku benar-benar ingin bertemu denganmu, Choi In Ha. Aku sangat senang telah bertemu denganmu, Choi In Ha.”

Bum Jo tersenyum. Lalu menanyakan pendapat In Ha, bukankah apa yang dia katakan tadi keren? In Ha balik bertanya, apakah Bum Jo masih merasa seperti itu, bahwa dia senang bertemu dengannya?

Tentu saja, jawab Bum Jo. In Ha tersenyum dan berterima kasih karena Bum Jo sudah memberitahunya.

Bum Jo kemudian pamit. Karena jika dia lebih lama menahan In Ha, Ha Myung akan membunuhnya.

Tapi kemudian Bum Jo memeluk In Ha dengan erat, mengacuhkan protes In Ha. (Mauuu di peluk Bum Jo.. #dilemparbantalsamasuami XD)

Setelah melepas pelukannya, Bum Jo bilang dia tidak bisa pergi begitu saja. Dan sekarang dia benar-benar pamit. Bum Jo berpesan agar In Ha menjaga diri. Bum Jo pun pergi. In Ha tersenyum.

***

Cha Ok menerima surat tentang pemberitahuan pembatalan gugatan. Gong Joo yang baru datang ikut melihatnya. Dia senang, karena itu artinya Chan Soo mencabut gugatannya pada Cha Ok. Itu adalah berita bagus, Cha Ok tidak perlu ke pengadilan lagi sekarang. Semuanya sudah diatasi sekarang. Gong Joo meminta Cha Ok untuk bertahan sedikit lebih lama. Karena dia mendengar Direktur Yeon akan dipecat hari ini atau besok.

Tapi, Cha Ok meminta Gong Joo untuk menyerahkan surat pengunduran diri miliknya pada Direktur. Gong Joo terkejut. HRD bahkan sudah membatalkan perintah mereka untuk memindahkan Cha Ok ke departemen lain.

“Kau hanya perlu bertahan di sana selama satu atau dua hari, jadi mengapa kau melakukan ini?”

“Bahkan satu atau dua hari itu terlalu banyak bagiku.”

“Manajer..”

Cha Ok berdiri dan menepuk pundak Gong Joo, “Kau..harus tetap bertahan sampai akhir.”

Cha Ok kemudian pergi.

***

Nyonya Ro Sa tampak berantakan dengan baju tahanannya. Dia memastikan Bum Jo sudah bertemu tim hukum dan Bum Jo sudah dibebaskan dari segala tuduhan. Bum Jo mengangguk. Nyonya Ro Sa merasa lega mendengarnya.

“Tapi putraku.. Apakah kau tidur di lantai tanpa alas ketika kau berada di penjara? Kasihan, itu pasti begitu menyakitkan di punggungmu.”

Bum Jo menunduk menahan rasa sedihnya.

“Ibu punya banyak daging di punggung, jadi ibu baik-baik saja. Tapi kau punya punggung tak berlemak, jadi itu pasti begitu keras untukmu.”

“Aku baik-baik saja, Ibu. Semuanya baik-baik saja.”

“Ya, semuanya akan baik-baik saja. Ibu akan segera keluar dari sini. Ibu akan membayar denda, atau melakukan pelayanan masyarakat. Jika ibu tidak beruntung, maka ibu mungkin hanya beberapa saat di penjara. Mungkin paling lama tiga tahun.” Nyonya Ro Sa berusaha menenangkan anaknya. Tapi kemudian dia berkata, “Apa kau tahu seberapa besar kontribusi ibu untuk perekonomian ini?”

Bum Jo terkejut mendengar kalimat terakhir ibunya. Bum Jo menangis.

Nyonya Ro Sa meminta Bum Jo untuk tidak menangis, karena dia sudah bilang kalau dia baik-baik saja. Nyonya Ro Sa bilang dia tahu bagaimana hal itu bekerja, orang-orang lupa dengan cepat. Dan saat orang-orang sudah lupa, tidak akan sulit untuk mereka kembali memulai. Jadi Nyonya Ro Sa meminta Bum Jo tetap bersabat dan belajar tentang bisnis.

“Ibu. Daripada masuk ke dunia bisnis..ada hal lain yang ingin aku lakukan.”

“Kau ingin melakukan sesuatu yang lain?”

Bum Jo mengangguk.

***

Bersambung ke bagian 2~

Komentar:

Aku agak bingung, Bum Jo menangis karena apa. Apakah sedih karena melihat keadaan ibunya sekarang, atau sedih karena ibunya ternyata belum menyadari kesalahannya? Karena ibunya masih saja menyombongkan diri dan percaya diri kalau hukuman yang dia dapatkan akan ringan.

Akhirnya..Ha Myung sudah benar-benar menjadi reporter. Meski banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Nyonya Ro Sa tentang tragedi yang menimpa keluarganya, tapi Ha Myung menahannya. Karena seperti kata Jae Myung, Ha Myung adalah seorang reporter. Jadi Ha Myung harus bertindak seperti seorang reporter dan menanyakan apa yang dunia tunggu jawabannya.

Dan Ha Myung melakukan itu. Dia mengesampingkan urusan pribadinya dan mengutamakan masyarakat. Bahkan Cha Ok pun merasa malu karena sikap Ha Myung itu. Aku rasa Cha Ok mengakui Ha Myung sebagai reporter yang hebat.